Klimatologi dasar
- Tujuan klasifikasi iklim : Berusaha untuk menyederhanakan jumlah iklim lokal tidak terbatas menjadi golongan yang jumlahnya relatif sedikit yang mempunyai sifat-sifat penting yang bersamaan.
- Klasifikasi zaman yunani : 3 daerah Daerah tropika Tidak ada musim dingin dan temperatur terus menerus tinggi, Daerah Sedang (U-S) Di sini ada musim yang berbeda tegas, satu musim panas/ hangat lainnya sejuk/ dingin, Daerah Kutub (U-S) Tidak ada musim panas, temperatur rendah.
- Klasifikasi klages :
| Ø Daerah tropika | Rata-rata T>20°C |
| Ø Daerah subtropika | 4 – 11 bulan T>20°C |
| Ø Daerah sedang | 4 – 12 bulan T 10 -20°C |
| Ø Daerah dingin | 1 – 4 bulan T 10 - 20°C dan yang lain <10°C |
| Ø Daerah kutub | T rata-rata -1°C dgn tanpa bulan yang T >10°C |
- Dasar klasifikasi koppen : 1900 è klasifikasi I berdasarkan vegetasi dan pada tahun 1918 è revisi dengan memasukkan temperatur, hujan dan tanda khusus musiman.
- 5 golongan besar koppen :
| A | Iklim hujan tropika |
| B | Iklim kering |
| C | Sedang |
| D | Dingin |
| E | Kutub |
- Iklim hujan tropika : Temperatur bulan terdingin > 18 °C (64.4°F)
- Beda f,m dan w :
| f | Bulan terkering > 60 mm |
| m m | Bulan terkering < 60 mm, tetapi > 98,5 - r/ 25 Jumlah hujan pada bulan basah dapat mengimbangi kekurangan hujan pada bulan kering, masih terdapat hutan cukup lebat. |
| w w | Bulan terkering < 98.5 r/25 Jumlah bulan basah tidak dapat mengimbangi kekurangan hujan pada bulan kering. Vegetasi yang ada padang rumput dengan pohon jarang. |
- Iklim kering :
| r < 0.44 (t – 19.5) | CH Merata sepanjang tahun |
| r < 0.44 (t – 7) | CH Mengumpul pada ms. Panas 70% |
| r < 0.44 (t – 32) | CH Mengumpul pada ms. Dingin 70% |
- BS><BW : BS ½ Batas Atas – Batas Atas dan Bw < ½ Batas Atas Ket. Sama
- Iklim sedang : Temperatur bulan terdingin > - 30C dan < 180C dan Temperatur bulan terpanas > 100C
- Beda s, w dan f :
| S | Pada musim panas kering (jumlah CH bulan terkering pada musim panas < 1/3 jumlah hujan terbasah pada musim dingin |
| W | Pada musim dingin kering dan musim panas lembab (jumlah hujan terkering pada musim dingin <1/10 jumlah hujan terbasah pada musim panas) |
| f | Selalu lembab sepanjang tahun , tidak dijumpai keadaan s dan w. CH > 30
|
- Beda a, b dan c :
- Iklim dingin : Rata-rata temperatur bulan terpanas > 100C dan terdingin kurang dari – 30C
- Beda w dan f
- Iklim kutub : Rata-rata temperatur bulan terpanas < 100C
- Beda T dan F :
| T | Rata-rata temperatur bulan terpanas 0 – 100C |
| F | Rata-rata temperatur bulan terpanas ≤ 00C |
- Dasar Thornwaite: Vegetasi, Evaporasi, Hujan & Temperatur
- PE rasio : Perbandingan antara P dan E, yang menunjukkan daya guna hujan bagi kehidupan tanaman.
- PE 5 golongan :
| Simbol | Gol Lembab | Ciri Vegetasi | PE Indek |
| A | Basah | Hutan Hujan | ≥ 128 |
| B | Lembab | Hutan | 64 – 127 |
| C | Agak Lembab | Padang Rumput | 32 – 63 |
| D | Agak Kering | Steppa | 16 – 31 |
| E | Kering | Gurun Pasir | < 16 |
- TE index 6 golongan :
| TIPE IKLIM | T – E INDEK |
| A1 – Tropika | ≥ 128 |
| B1 – Mesotermal | 64 -127 |
| C1 – Mikrotermal | 32 - 63 |
| D1 – Taiga | 16 - 31 |
| E1 - Tundra | 1 - 15 |
| F1 - Frost | 0 |
- TE rasio : T – E rasio = ( T – 32 ) efisiensi temperatus rasio
4
- r,s,w,dan d :
| r | Hujan merata seluruh musim |
| s | Hujan kurang di musim panas |
| w | Hujan kurang di musim dingin |
| d | Hujan kurang di seluruh musim |
- Dasar Mohr : Mohr mencoba presipitasi dan evaporasi sebagai indikasi khusus daerah tropika.
- Tanaman iklim sedang : Jagung, Gandum, Apel
- Ciri tanah daerah basah dan panas :
- Vegetasi daerah basah dan panas :
- Dasar schmidt n forgusson : Dasar sama seperti Mohr yaitu B: B dan BK, hanya cara mencarinya yang berbeda, dengan menghitung BB dan BK untuk masing-masing tahun.
- Dasar oldeman : ketersediaan lengas untuk evapotranspirasi dari tanaman dan curah hujan(daerah tropika)
- BB Mohr : CH ≥ 100 mm, CH > Ev
- BB Oldeman : CH ≥ 200
- Gol 1-V :
| Golongan | Daerah | Jumlah BKering |
| I | Basah | 0 |
| II | Agak Basah | 1 - 2 |
| III | Agak Kering | 3 – 4 |
| IV | Kering | 5 – 6 |
| V | Sangat Kering | Ø 6 |
- Rasio Q : rasio Q = ∑ Rerata BKering
∑ Rerata BBasah
- Q=1, berapa BK : BK=1,syarat BB =1 ATAU BK=5,BB=5
- Garis Batas Q : Garis batas tipe iklim pada Q = 1.5 a , a: nilai dari 1-7
12 – 1.5 a
- C2 mempunyai BB : Periode Basah 5 – 6 bulan
- BK? : Periode kering 2 – 3 bln
- PPP? : Masa pertumbuhan 9 – 10 bulan
- Tanaman tropika : Coklat/Kakao, Pisang, Tebu, dan Kopi
- Tanaman Sub Tropika : Padi, Kapas
Acara VI
- Proses foto energi : fotosintesis
- Hub. Suhu-fotosintesis : jika Suhu tinggi,maka makin tinggi laju fotosintesis, apabila Intensitas Radiasi cukup.
- Sun spesies : jenuh pada 2500 fc
- Contoh tanaman sun sp. : jagung
- Contoh tanaman shade sp : anthurium
- Jagung termasuk tanaman hari : netral
- Suhu dasar 100 C : tanaman jagung
- S=(T-Tmin)t : Growing Degree day (hari derajat perumbuhan)yaitu Konsep hari derajat pertumbuhan atau unit panas ini didasarkan pada kebutuhan total panas dari tanaman untuk tumbuh dan menghasilkan.
- Suhu dasar jagung : 100 c
- Kebutuhan air kacang tanah: 400-500mm(5 bln)atau80-100mm/bln
- Proses foto stimulus : Proses penggerakan dan Proses pembentukan, seperti pemanjangan batang, perluasan daun, pembentukan pigmen, kloropil dsb.
- Kejenuhan intensitas cahaya :
- Shade spesies : jenuh pada 1000 fc
- Kubis terasuk tanaman : Tanaman hari panjang memerlukan panjang hari >14jam
- Stawberry termasuk tanaman: Tanaman hari pendek yang memerlukan panjang hari <10jam
- Korelasi index pendinginan dengan sterilitas bunga : Indek pendinginan ini berkorelasi positif tinggi dengan persentase sterilitas bunga akibat suhu rendah.
- Suhu dasar kedelai : 80 c
- Kebutuhan air padi sawah : 380-880mm(4,5 bln)atau85-185mm/bln
Acara VII
- Serangga polikilotermal : Serangga – berdarah dingin
- Pengaruh tidak langsung iklim-serangga : hujan Secara tidak langsung terhadap RH dan lengas tanah, sehingga hujan dapat menghambat/merangsang keaktifan serangga. Angin Tidak berpengaruh langsung tetapi berpengaruh terhadap penguapan dan RH, serta mempengaruhi pemencaran keaktifan.
- Suhu optimum serangga : 25-27
- Contoh serangga siklus 1 tahun :
- Contoh diurnal : lebah
- Angin-serangga : penyebaran serangga vektor penyakit.
- RH tinggi-potensi penyakit : Rh tinggi sepanjang tahun merupakan kondisi potensial timbulnya penyakit
- S. Mayis dibantu..? Embun berperan pada spora infeksi S. maydis pada jagung.
- Angin-spora : penyebaran spora
- Klimogram : hubungan antar anasir iklim
- Pengaruh langsung iklim-serangga : angin Pengaruh langsung – penyebaran spora, serangga vektor penyakit dan Pelukaan akibat gesekan angin berperan pada masuknya bakteri.
- Hub. Suhu dan siklus hidup : Dalam kisaran suhu optimum kecepatan berkembang meningkat, suhu tinggi/rendah kecepatan berkembang menurun.
- Interaksi T-RH : Suhu optimum bergeser sesuai kelembaban. Suhu optimum bergerak ke arah tinggi kalau RH tinggi dan sebaliknya.
- Hujan-keaktifan serangga : dapat menghambat/merangsang keaktifan serangga.
- Contoh nokturnal : ulat grayak, kelelawar dan Tryporiza sp.
- Fase serangga-hama :
- Virus berkembang musim :
- Cacar teh berkembang musim :
- Radiasi-spora
- Klimatograf : klimogram – kehidupan organisme dengan klimatograf dapat dianalisis anasir yang paling berpengaruh.
Acara IX
- Iklim makro-ternak :
- Pengaruh langsung : stres panas atau dingin. Yang berakibat terhadap penurunan produksi dan reproduksi ternak.
- 4 anasir utama ternak : suhu udara, kelembaban, radiasi matahari dan kecepatan angin.
- Suhu panas-ternak : Jika suhu lingkungan panas maka terjadi peningkatan denyut jantung dan frekuensi pernafasan sehinggga panas tubuh langsung diedarkan darah ke permukaan kulit untuk dikeluarkan secara radiasi, konveksi, konduksi, maupun evporasi.
- Suhu dingin-ternak : Jika suhu lingkungan dingin maka produksi panas akan digunakan untuk menjaga keseimbanga panas tubuh supaya suhu tubuh tidak turun.
- Makin besar perbedaan suhu tubuh – suhu lingkungan : Apabila perbedaan besar (suhu lingkungan dingin), kecepatan radiasi,konveksi dan konduksi kalor besar.
- Apa akibatnya pada ternak : Akibatnya proses metabolisme dalam tubuh sapi makin kuat untuk menahan radiasi, konveksi dan konduksi kalor yang berlebihan. Dalam kondisi ini evaporasi lewat keringat dan pernafasan sangat rendah. Jadi apabila perbedaan suhu tubuh dan lingkungan makin besar akan mengakibatkan peningkatan proses metabolisme dan akan menurunkan produksi susu ataupun pertambahan bobot badan.
- Sapi
- Berapa THI sapi : 72
- Cekaman panas berpengaruh? menurunnya nafsu makan, meningkatnya konsumsi minum , perubahan tingkat metabolism,meningkatnya panas melalui penguapan. meningkatnya tingkat respirasi, perubahan konsentrasi hormon dalam darah, meningkatnya temperatur tubuh , meningkatnya denyut jantung dan perubahan tingkah laku.
- Iklim makro-ternak
- Pengaruh tidak langsung : Pengaruh tidak langsung adl ketersediaan pakan, tingginya serat kasar, penyakit dll.
- Keseimbangan panas ternak : upaya ternak untuk mempertahankan suhu tubuh agar relatif konstan terhadap perubahan lingkungan yang berlebihan.
- Makin kecil perbedaan suhu tubuh-suhu lingkungan : Makin kecil perbedaan suhu tubuh sapi dengan suhu lingkungan, makin kecil kecepatan radiasi, konveksi dan konduksi kalor dari tubuh sapi. Kalau tidak dikeluarkan lewat proses tersebut, maka akan dikeluarkan lewat proses evaporasi melalui keringat dan pertukaran panas pada saluran pernafasan.
- Apa akibatnya pada ternak : Akibatnya terjadi kenaikan frekuensi denyut jantung dan frekuensi pernafasan.
- Evaporasi ternak melalui : melalui keringat dan pertukaran panas pada saluran pernafasan.
- THI=TBB+0,36 TBK+41,2 : Temperature Humidity Index. Untuk mengetahui suhu optimal dimana ternak masih bisa untuk mempertahankan suhu tubuh agar relatif konstan terhadap perubahan lingkungan yang berlebihan.
- Pengaruh suhu terhadap domba :